Garuda Operasikan ATR72-600 untuk Bali dan Nusa Tenggara

DENPASAR- PT Garuda Indonesia Tbk, mulai Selasa (3/12), mengoperasikan dua pesawat turboprop untuk rute Denpasar-Bima-Labuan Bajo-Ende-Maumere-Tambolaka-Kupang. Untuk itu, Garuda berencana mendatangkan 35 pesawat ATR72-600. Pesawat canggih dan aman berjarak dekat itu akan dioperasikan Garuda untuk remote area, daerah yang selama ini belum banyak dijangkau pesawat komersial berjadwal.


"Ini merupakan milestone bagi Garuda. Karena untuk pertama, Garuda masuk remote area. Penerbangan ke NTT dan NTB akan diupayakan dua-tiga kali sehari," kata Dirut PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Senin (2/12), sebelum explore flight atau penerbangan nonkomersial dengan rute Labuan Bajo-Bima-Denpasar. Di Labuan Bajo, rombongan diterima Bupati Manggarai Barat, Agustinus CH Dullah.

Ikut dalam penerbangan ini, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono, Dubes Prancis untuk Indonesia, Corrine Breuze, CEO ATR Philipo Bagnato, dan anggota DPR Abdullah Abdurachman.

Dengan masuknya Garuda ke remote area, kata wamenhub, konektivitas atau keterhubungan antarwilayah Nusantara semakin baik. Untuk NTT dan TNB, Garuda masuk ke wilayah yang sudah ada pasar. "Ke depan, kita akan mengutamakan kualitas bukan kuantitas," katanya.

Pesawat ATR72-600 berpenumpang 70 orang merupakan pesawat tercanggih dan teraman di kelasnya. Emir mengatakan, pesawat yang diproduksi pabrik Airbus ini cocok untuk rute berjarak dekat dan bandara dengan landasan pacu kurang dari 1.600 meter. Selain NTT dan NTB, pesawat ini akan dioperasikan untuk rute Papua, Maluku, dan Sulawesi.

Garuda berencana mengoperasikan 35 pesawat ATR72-600, terbagi atas 25 pesawat berupa firm order dan 10 pesawat berupa options. Dua pesawat sudah didatangkan dan dioperasikan untuk rute Bali, NTT, dan NTB.

Emir mengatakan, keputusan itu diambil perseroan untuk mendukung konsep MP3EI. Ketiga provinsi ini ada di Koridor V dan menjadi pintu gerbang pariwisata Indonesia. "Kita terus mendorong penerbangan di koridor lima agar para wisatawan tidak hanya melihat Bali," kata Mari Pangestu di Labuan Bajo.

Sejak ditunjuk menjadi koordinator Koridor V, ia selalu mempromosikan "Indonesia is beyond Bali". "Mudah-mudahan dengan pariwisata, NTT menjadi maju pesat. NTT jangan lagi menjadi Nanti Tuhan Tolong, tapi Nanti Turis Tolong," kata Mari berseloroh.

Armada ATR72-600 dioperasikan di berbagai negara sejak 2010. Sedikitnya sudah 600 pesawat jenis ini yang dioperasikan sejumlah maskapai, antara lain Malaysia Airline dan Air New Zealand.

Sesuai dengan program jangka panjang, Quantum Leap 2011-2015, tahun ini Garuda mendatangkan 26 pesawat untuk rute nasional dan internasional. Jenis pesawat yang dibeli adalah empat B777-300 ER, tiga Airbus A330, 10 pesawat B737-800NG, tujuh Bombardier CRJ1000 NextGen, dan dua ATR72-600. Garuda dan Citilink secara totoal mengoperasikan 139 pesawat. (P-1/AB/b1)